Seni
bela diri pencak silat adalah olah raga tradisional yang berasal dan asli dari
Indonesia, namun begitu pencak silat secara luas juga dikenal dibeberapa
Negara, misalnya Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Selain
diwilayah aslinya, yakni Asia, seni bela diri pencak silat juga mulai digemari
orang-orang di Australia, Belanda, Jerman dan Amerika. induk pencak silat yang
menaungi organisasi pencak silat di berbagai Negara adala PERSILAT (
Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa).
Ditingkat
daerah pencak silat menjadi olahraga bergengsi perebutan prestasi, misalnya
diadakanya kejuaraan antar pelajar, dan Pekan Olah Raga Daerah, dan pada
pergelaran Nasional terdapat PON, Pekan Olah Raga Nasional, bahkan sampai
pergelaran Internasional.
Pencak silat merupakan olah raga yang menarik untuk disimak, pasalnya selain sebagai olah raga, pencak silat juga kaya akan hasanah nilai-nilai yang sangat luhur. Ke-khas-an dari pencak silat biasanya sesuai dengan budaya yang berkembang disuatu daerah dimana pencak silat dilahirkan, dan tentu saja disertai dengan dinamika dan sejarahnya sendiri. Aliran besar dari pencak silat adalah CIMANDE yang berasal dari Jawa Barat, beberapa perguruan silat di Jawa Timur juga mengadopsi pola permainan ini, misalnya PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dan Pagar Nusa (PN), dari sumatera ada harimau minang, di Jakarta ada pola permainan “betawian”, dll.
Permainan bela diri ini banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Agama Hindu, Budha dan Islam. Hal ini membuat permainan, tradisi dan pengembangan kanuragan menjadi sangat kaya, bahkan aka nada banyak sekali kanuragan yang kemudian tidak dapat diterangkan menggunakan logika sederhana, seperti ilmu kebal, dan ilmu kontak. Namun demikian artikel ini tidak untuk membahas berbagai kanuragan yang ada dalam pencak silat Nusantara. Dengan banyaknya aliran-aliran dalam pencak silat asli daerah, hal ini menunjukkan betapa kayanya Indonesia dengan Budaya, dan tentu saja nilai-nilai Kearifan Lokal yang terkandung didalamnya.
Kearifan lokal merupakan suatu system nilai, pengetahuan yang telah sedemikian kompleks telah menyatu dengan system kepercayaan, norma serta budaya dalam masyarakat yang diekspresikan dalam tradisi yang dianut dalam waktu yang relative panjang. Dengan sederhana dapat kita katakana bahwa kearifan lokal merupakan suatu pola interaksi antara manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya, dengan demikian maka kearifan lokal di setiap daerah, suku akan terasa berbeda, baik interaksi dengan lingkungann maupun sosial, bergantung pada tantangan alam dan kebutuhan hidup dari masyarakat. Sebagai contoh di dalam masyarakat agraria akan memiliki sistem interaksi dengan lingkungan yang berbeda dengan pola interaksi masyarakat nelayan.
Seni bela diri pencak silat memiliki akar kebudayaan yang sangat dalam, hal ini tidak hanya dapat dilihat dari gerakan, pola langkah, serta kembangan, dll. Dengan demikian maka pelestarian pencak silat berarti juga melestarikan kebudayaan, dan kearifan lokal, dengan mengikuti pencak silat, berarti juga kita ikut melestarikan suatu nilai yang sangat luhur yang dimiliki bangsa, dan Negara Indonesia. Hal ini menjadi penting untuk kita renungkan hari ini, karena dalam masyarakat modern ini ada kecenderungan untuk mengikuti beladiri yang di impor dari Negara lain, yang sangat popular adalah muathai, thaekwondo, Karate, dll. Hal yang kemudian menarik adalah, ditengah merosotnya minat generasi muda untuk belajar pencak silat, ternyata masyarakat barat mulai menggemari kebudayaan Nusantara ini, seperti Australia, Jerman, Belanda, dan Amerika, hal ini menjadi memilukan bagi kita, jangan sampai kita belajar silat di negeri orang. Kedepan, dunia pendidikan harus mengambil sikap untuk mengangkat dan mempopularkan seni bela diri pencak silat pada generasi penerus, jangan sampai pencak silat mati di rumahnya sendiri.
pencak silat memiliki dasar yang kuat di negara-negara melayu, khususnya di indonesia. diatara bela diri yang telah berkembang di indonesia belakangan ini, pencak silat tetap menjadi primadona bagi rakyat indonesia. namun kemudian, jika kita melihat persebarannya, ternyata masyarakat pinggiran, kota-kota kecil, dan masyarakat pedesaan saja yang tertarik dengan pencak silat. masyarakat kota besar, atau di sekolah-sekolah besar, sekolah "modrn" justru bela diri dari negara lain yang menjadi primadona. tentu hal ini juga patut di evaluasi oleh berbagai pihak.
ReplyDeleteiya, itu juga yang seharusnya menjadi keprihatinan kita semua. namun sebenarnya, banyak juga kok di sekoah-sekolah dan di kampus-kampus kota yang menekuni budaya silat..
Delete